Senin, 02 April 2018

Media Pembelajaran 1


STRATEGI INSTRUKSIONAL DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Penngembangan Media dan Sumber Belajar PLS
 Dosen pengampu Dr. H. Irwan Djumena, M.Pd/ Ahmad Fauzi, M.Pd

                                         





Disusun oleh :
Desi Lita Sari (2221160023)
Moch. Hadi Fadillah (2221160035)
Ulinda Dessya Seha (2221160044)
Sely Vizriani (2221160055)



PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2018



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Pemilik segala ilmu pengetahuan. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah  denganjudul “Strategi Instruksional dan Pemilihan Media Pembelajaran”.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan sedikit ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah dan sebelumnya menjadi lebih baik lagi kedepannya. Amiin.



Serang,11 Maret 2018


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
C.     Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Apa Pengertian Strategi Intruksional  ........................................................................  3
2.      Apa Saja Komponen Dalam Strategi Intruksional  ....................................................  3
3.      Apa Faktor-faktor Dalam Pemilihan Media  pembelajaran .....……………….......8              
4.      Ada Berapa Jenis-Jenis Media Pembelajaran ............................................................ 10
BAB III
PENUTUP
a.       Simpulan.............................................................................................................. 15
b.      Saran.................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktifitas yaitu  aktifitas mengajar dan aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan guru dalam konteks megupayakan terciptanya jalinan komunikasi yang harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar. Jalinan komunikasi yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktifitas proses pengajaran itu berjalan dengan baik.
            Suatu pengajaran akan baik disebut baik bejalan dan berhasil secara baik, manakala guru mampu mengubah diri perserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses pengajaran itu, dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya.
Mengajar bukanlah tugas yang sederhana, dalam proses mengajar dituntut profesionalitas. Aktifitas pengajaran adalah sangat urgen sebab ia berkaitan dengan upaya mengubah, mengembangkan dan mendewasakan insan didik. Aktifitas pengajaran yang dikelola secara terprogram, teratur, dan mengikuti prinsip-prinsip pegelolaan serta kaidah-kaidah pengajaran yang baik merupakan tuntutan yang semestinya terhadap pelaksanaan pengajaran. Setiap guru memiliki cara atau style yang berbeda dalam melaksanakan proses pembelajaran. Ada yang cukup menggunakan satu model dan satu metode, ada juga yang menggunakan satu model yang terdiri dari beberapa metode. Walaupun terdapat variasi dalam proses tersebut, pada dasarnya ada satu hal yang harusnya tetap sama yaitu keyakinan guru dalam menggunakan model ataupun metode atau yang dikenal juga dengan kata yang lebih luas, strategi tersebut bertujuan agar siswa dapat memahami apa yang akan ia sampaikan. Maka dari hal tersebut kami mengambil tema makalah mengenai Strategi Instruksional dan Pemilihan Media Pembelajaran. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang masalah di atas, maka telah dirumuskan sebuah permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini. Untuk mempermudahkan dalam perumusan masalaah, maka akan dituangkan dalam bentuk pertanyaan, yaitu:
1.    Apa Pengertian Strategi Instruksional?
2.    Ada apa saja komponen dalam strategi instruksional?
3.    Apa faktor-faktor dalam pemilihan media pembelajaran?
4.    Ada berapa jenis-jenis media pembelajaran?
C.    Tujuan Makalah
Dibuatnya makalah ini sebagai salah satu syarat mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS























BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Strategi Instruksional
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan pembelajaran, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Trianto, 2007).
Pengertian strategi pembelajaran atau instruksional secara detail diungkapkan oleh Suparman (2012:245), bahwa strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.
Dick  dan  Carey  dalam Suparman (2012:236) mengatakan bahwa suatu strategi instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu strategi bahan instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada mahasiswa.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut diatas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta alokasi waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.
2.      Komponen  Strategi Instruksional
Menurut Suparman (2004:208), strategi instruksional yang akan dijelaskan pada dasarnya terbagi atas empat komponen utama, yaitu: urutan kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu. Dalam makalah ini akan dijelaskan satu persatu komponen utama tersebut dan akan dibagi lagi menjadi subkomponen.  Di bawah ini, dalam bentuk bagan strategi instruksional tampak sebagai berikut.

1.      Komponen Utama Pertama: Urutan Kegiatan Instruksional
Urutan kegiatan instruksional terdiri atas komponen pendahuluan, penyajian, dan penutup. Setiap subkomponen tersebut terdiri atas beberapa langkah.
a. Subkomponen Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dari kegiatan instruksional yang sesungguhnya. Kegiatan awal dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa agar secara mental siap mempelajarai pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru. Dalam Suparman (2004:211-212) dijelaskan fungsi subkomponen pendahuluan dalam tiga langkah dengan uraian penjelasan sebagai berikut
1)           Penjelasan Singkat tentang Isi Pelajaran
Pada babak permulaan pelajaran, mahasiswa ingin segera mengetahui apa yang akan dipelajarinya pada pertemuan saat itu. Keingintahuan ini akan terpenuhi bila pengajar menjelaskannya secara singkat. Dengan demikian, pada permulaan kegiatan belajarnya mahasiswa telah mendapat gambaran secara global tentang isi pelajaran yang akan dipelajarinya.
2)          Penjelasan Relevansi Isi Pelajaran Baru
Pada tahap permulaan kegiatan instruksional mahasiswa perlu diberi penjelasan mengenai relevansi atau kegiatan isi pelajaran yang akan dipelajarinya dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang telah dikuasainya, atau relevansinya dengan pengalaman dan pekerjaannya sehari-hari.
3)        Penjelasan tentang Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional berisi kemampuan yang akan dicapai mahasiswa pada akhir proses belajarnya. Dengan dijelaskan tujuan instruksional di awal pembelajaran, maka mahasiswa akan mempunyai kemungkinan mengorganisasikan atau mengatur sendiri proses belajarnya dengan menggunakan sumber-sumber yang ada di lingkungannya. Selain itu, juga akan meningkatkan motivasinya selama proses belajarnya.

b. Subkomponen Penyajian
            Setelah selesai kegiatan Pendahuluan, pengajar mulai memasuki kegiatan Penyajian. Penyajian adalah subkomponen yang sering ditafsirkan secara awam sebagai pengajaran karena memang merupakan inti kegiatan pengajaran. Dalam Suparman (2004:2        14), diuraikan subkomponen penyajian dalam tiga pengertian pokok yang terkandung di dalamnya:
                             1)   Uraian
            Uraian adalah penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip, dan prosedur yang akan dipelajari mahasiswa.
                             2)   Contoh
            Contoh adalah benda atau kegiatan yang terdapat dalam kehidupan mahasiswa sebagai wujud dari materi pelajaran yang sedang diuraikan. Contoh meliputi benda atau kegiatan yang bersifat positif dan yang negatif, atau baik yang konsisten maupun yang bertentangan dengan uraian.
                             3)   Latihan
Latihan adalah kegiatan mahasiswa dalam rangka menerapkan konsep, prinsip, atau prosedur yang sedang dipelajarinya ke dalam praktik yang relevan dengan pekerjaan atau kehidupannya sehari-hari.

c. Subkomponen Penutup, Penutup adalah subkomponen terakhir dalam urutan kegiatan    instruksional.

2.      Komponen Utama Kedua: Metode Instruksional
          Salah satu komponen utama pada strategi instruksional di luar urutan kegiatan instruksional adalah metode instruksional. Tidak setiap metode instruksional sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan instruksional tertentu. Karena itu, pengembang instruksional harus memilih metode yang sesuai untuk setiap TIK yang ingin dicapai.
               Metode instruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai metode berikut ini biasa digunakan pengajar dalam kegiatan instruksional yang dibuat dalam bentuk tabel.

Hubungan antara Metode dengan Kemampuan yang akan dicapai
NO
METODE
KEMAMPUAN DALAM TIK
1
Ceramah
Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
2
Demontrasi
Melakukan suatu keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu
3
Penampilan
Melakukan suatu keterampilan
4
Diskusi
Menganalisis/memecahkan masalah
5
Studi Mandiri
Menjelaskan/menganalisis/mensisntesis/mengeva-luasi sesuatu yang bersifat kognitif dan psikomotorik
6
Kegiatan Instruksional Terprogram
Menjelaskan konsep, prinsip, atau prosedur
7
Latihan dengan Teman
Melakukan suatu keterampilan
8
Simulasi
Menjelaskan, menerapkan dan menganalisis suatu konsep dan prinsip
9
Sumbang Saran
Menjelaskan, menerapkan, menganalisis konsep, prinsip, dan prosedur tertentu
10
Studi Kasus
Menganalisis/memecahkan masalah
11
CAL
Menjelaskan, menerapkan, menganalisis. Mensintesis, mengevaluasi sesuatu
12
Insiden
Menganalisis, memecahkan masalah
13
Praktikum
Melakukan suatu keterampilan
14
Proyek
Melakukan/menyusun laporan suatu kegiatan
15
Bermain Peran
Menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur
16
Seminar
Menganalisis, memecahkan masalah
17
Simposium
Menganalisis masalah
18
Tutorial
Menjelaskan, menerapkan, menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur
19
Deduktif
Menjelaskan, menerapkan, menganalisis suatu konsep, prinsip dan prosedur
20
Induktif
Mensintesis suatu konsep, prinsip atau perilaku

3. Komponen Utama Ketiga : Media Instruksional
            Suparman (2004:236–237) dijelaskan bahwa dalam proses pemilihan media, pengembang instruksional dapat mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk tujuan instruksional tertentu. Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu media diantaranya atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
a.    Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan;
b.    Kesesuaiannya dengan metode instruksional;
c.    Kesesuaian dengan karakteristik mahasiswa;
d.   Pertimbangan praktis;
e.    Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya di pasaran serta ketersediaanya bagi mahasiswa.

4.      Komponen terakhir dalam strategi instruksional adalah waktu, yaitu jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan setiap langkah pada urutan kegiatan instruksional. Menghitung jumlah waktu yang digunakan oleh pengajar penting artinya bagi pengajar sendiri dalam mengelola kegiatan instruksional. Sedangkan menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan mahasiswa penting artinya bagi berbagai pihak. Bagi mahasiswa jumlah waktu itu merupakan petunjuk dalam mengelola waktu belajarnya. Bagi pengelola program pendidikan jumlah waktu yang dibutuhkan mahasiswa merupakan petunjuk tentang bobot mata pelajaran.

3.      Faktor-faktor Pemilihan Media Pembelajaran
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan suatu media menurut Sadiman, 2002:82. adalah sebagai berikut :
1.      Memilih media harus berdasarkan tujuan instruksional yang ingin dicapai
2.      Memilih media harus sesuai karakteristik siswa atau sasaran
3.      Memilih media harus disesuaikan dengan jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dll)
4.      Memilih media harus disesuaikan dengan keadaan latar atau lingkungan
5.      Memilih media harus memahami kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Selain faktor-faktor diatas, Hal yang perlu diperhatikan dalam dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
1.       Sesuai Dengan Tujuan
Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan dan Media pembelajaran yang dipilih pula hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.
2.      Praktis, luwes, dan bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
3.      Mampu dan terampil menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
4.      Pengelompokkan sasaran
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
5.      Mutu teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yang memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang berkualitas dan sesuai atau tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan materi kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria diatas. Beberapa nilai tambah lain juga bisa didapat jika tepat dalam pemilihan media pembelajaran. Misalnya saja siswa mampu menambah atau meningkatkan keterampilan tertentu seperti mendengarkan dan konsentrasi. Dari segi ke-ekonomis-an pemilihan media pembelajaran yang mampu digunakan berkali-kali juga sangat dapat menekan biaya atau anggaran untuk pengadaan dan produksi media pembelajaran. 

4.      Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dalam  penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan informasi.
Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu :
1.      Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
2.      Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
3.      Media Audio Semi Gerak Media audio semi gerak
 Adalah media yang memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linier, jadi tidakdapat menampilkan gerakan nyata secara utuh. Contoh media audio semi gerak adalah rekaman suara misalnya lagu,cerita.  Melalui rekaman suara siswa dapat mendengar (audio) kemudian siswa dapat  membayangkan pesan dari suara itu (semi gerak).
4.      Media Visual Gerak Media Visual yang bergerak
Ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
5.      Media Visual Diam Pesan
Yaitu pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandung arti disebut ”Media Grafis”. Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto, diagram, bagan, grafik, poster, media cetak, buku.
6.      Media Audio Media audio
 Yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio, dan alat perekam pita magnetik.
7.      Media Cetak Media cetak
Mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik). Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
1.      Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan animasi. 
2.      Media audio visual diam, seperti : Slide. 
3.      Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara. 
4.      Media visual bergerak, seperti : Film bisu. 
5.      Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto. 
6.      Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio. 
7.      Media cetak, seperti : buku, modul.
 Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
 No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII
Audio Visual gerak,
film gerak bersuara, video/VCD, televisi
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Computer Assisted Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed Instructional).

Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
1.      Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll. 
2.      Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio. 
3.      Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide. 
4.      Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer. 
5.      Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.










BAB III
PENUTUP
a.      Simpulan
Strategi merupakan suatu cara atau langkah-langkah seseorang penyusun untuk mencapai tujuannya. Dalam instruksional, strategi ini digunakan untuk mencapai tujuan dari belajar. Pengembangan strategi instruksional ini di dalamnya terdapat komponen unutk menyusun suatu strategi, diantaranya ada kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu. Semua itu saling mempengaruhi satu sama lain dalam pembuatan ataupun penyusunan strategi instruksional. Strategi instruksional ini berbeda-beda menurut situasi, kondisi, toleransi, dan jangkauan di suatu tempat pengajaran, walaupun materi atau isi pelajaran sama. Oleh karena itu, seluruh pengajar harus bisa menyusun atau mengembangkan strategi instruksionalnya agar dapat mencapai tujunnya dan proses belajar mengajarnya dapat efektif dan efisien.
b.      Saran
Penulis telah membahas tentang Strategi Instruksional dan Pemilihan Media Pembelajaran, namun tidak dipungkiri sangat banyak kekurangan dalam makalah yang telah disusun. Dari makalah yang dibuat ini penulis sangat mengharapkan tanggapan, baik kritik maupun saran dari bapak dosen dan teman-teman mahasiwa agar penulis bisa membuat makalah dengan lebih baik kedepannya.


















Daftar pustaka

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
http://solihatrahmita.blogspot.co.id/2014/03/pengembangan-strategi-instruksional.htmlS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar